Selasa, 17 Mei 2011

Setahun Berlalu

Bulan Mei tahun lalu merupakan bulan kemenangan, bulan untuk menikmati kesenangan, bulan untuk menikmati hidup dengan seaman-amannya. Bulan yang lepas dari seksaan dan penderitaan selama bernama mahasiswa, selama bernama pelajar, selama masih terikat dengan tuntuan ilmu, bulan yang memberikan kesudahan yang baik, dan yang pentingnya memberikan satu kenangan dan pengalaman yang belum pernah aku alami dan jalani sepanjang hidup sebagai seorang mahasiswa. Detik bulan Mei merupakan bulan yang menamatkan aku dari segala ikatan sebagai mahasiswa. Bulan tamatnya aku menuntut ilmu di universiti dan sekaligus menamatkan aku dari menjalani kursus latihan mengajar. Dari kesudahan inilah membuatkan aku merasa selesa, bebas dari kongkongan, bebas dari tugasan, menamatkan segalanya. Meninggalkan segala kenangan pahit manis yang dilalui, gurau senda, yang pernah aku alami ketika berada di Uni dahulu. Semuanya kini menjadi satu lembaran foto, lembaran manuskrip di dalam hati. Seperti halnya foto-foto yang termuat di dalam album. Menyingkap bila perlu untuk merista kembali semua kenangan yang lalu…


Ternyata keindahan setahun yang lalu tidak membawa erti dalam hidup ini apabila semua keindahan, kesenangan itu berakhir dengan suka. Sudah setahun berlalu dan pastinya sudah setahun diri ini belum lagi mempunyai sebarang pekerjaan… apakah keindahan yang lalu itu belum menjamin akan kebahagiaan masa ini dan masa akan datang? Apakah kesenangan dan keindahan yang aku perolehi setahun yang lalu membuahkan kedukaan hati masa kini? Ingin aku luahkan segalanya di dalam ruangan ini namun semacam tidak berdaya. Hanya sedikit sahaja mampu diluahkan, sisanya ,masih lagi berbekas di dalam hati. Sisanya hanya mampu ditanggung sendiri. Sejalan beriringan dengan kesukaan dan keindahan setahun yang lalu…sebagai seorang manusia, ya namanya manusia di muka bumi ini pasti menanamkan sifat kesabaran di dalam hati. Sebagai manusia yang dianugerahkan oleh sifat kemanusiaan dan akal fikiran untuk berfikir secara waras, maka dengan itulah juga manusia diberikan dugaan dan cabaran. Menguji sejauhmana kuatnya kesabaran seseorang itu. Itu memang pasti. Cuma sampai kapan? Kapan ini akan berakhir? Kini lembaran foto-foto kenangan yang bermain difikiran menjadi alat penghias menghibur hati kala sunyi, kala susah, kala derita, di saat itu jugalah kesenangan bermain-main di ruang udara seperti menunjuk-nunjuk dirinya dengan megah… tanpa memedulikan ada insan yang sedang berduka, sedang melewati sukarnya menjalani kehidupan yang dahulunya indah…hanya sebatang pen mengukir senyuman...


Selasa 17 Mei 2011 Jam 1831

Tiada ulasan:

Catat Ulasan